Rabu, 25 Juni 2008

Puri Gede Karangasem Gelar Pameran Keris

Panglingsir (tetua) Puri Gede Karangasem benar-benar berkomitmen melestarikan budaya leluhur. Terbukti dengan diselenggarakannya Pameran Keris untuk yang kedua kalinya. Pameran yang digagas Panglingsir Puri Gede Karangasem, Anak Agung Bagus Ngurah Agung, SH, MM, dilaksanakan di Puri Gede Karangasem yang terletak di ujung timur pulau Bali.
Pameran yang diikuti beberapa paguyuban keris di pulau dewata ini, bekerjasama dengan Museum Seni Neka, Ubud. Menurut Anak Agung Bagus Ngurah Agung, dijalinnya kerjasama dengan Museum Seni Neka, karena pendiri Museum Seni Neka yang juga kolektor keris, Pande Wayan Suteja Neka, telah menunjukan bukti nyata dalam pelestarian keris. Terbukti dengan ketulusaanya memperluas koleksi museum yang terletak di Sanggingan, Ubud, dengan koleksi keris. Selain itu, Suteja Neka merupakan salah satu panglingsir dalam dunia pakerisan di Bali. “Suteja Neka telah terbukti komitmennya dalam pelestarian seni budaya, terutama seni lukis dan keris,” tegasnya.
Sedangkan menurut Suteja Neka, dijalinnya kerjasama dengan Puri Gede Karangasem, karena adanya persamaan visi dan misi dalam pelestarian budaya, sebagai sumber inspirasi, informasi, sarana pendidikan, penelitian dan menunjang program pemerintah dalam obyek pariwisata budaya. Selain itu, juga karena adanya salah satu pusaka Museum Seni Neka berasal dari Puri Gede Karangasem yaitu Ki Baju Rante. Dimana pusaka tersebut dibuat pada abad ke 17 oleh mpu keris yang bernama Pande Rudaya dari desa Jari, Karangasem. “Ki Baju Rante merupakan salah satu koleksi unggulan Museum Seni Neka,” ujar Suteja Neka.
Sedangkan Bupati Karangasem yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karangsem, sangat mendukung dengan kegiatan pameran tersebut, dan mengharapkan agar kegiatan semacam itu dilaksanakan setiap tahun. “Dengan adanmya pameran semacam ini, kita berharap masyarakat berperan aktif dalam pelestarian seni dan budaya,” terangnya.
Pameran dibuka Rabu (18/06) lalu, dengan menghunus keris, secara bersamaan oleh Pande Wayan Sauteja Neka, AA Bagus Ngurah Agung, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem. Pameran yang diselingi dengan seminar tentang keris berlangsung sampai 25 Juni 2008.

Tidak ada komentar: